Jumat, 15 April 2011

Manusia dan Harapan


Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berartimanusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipunmempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.Harapan bergantung paa pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dankemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantungpada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkankepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepadaTuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengansungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapanmengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnyaperlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunialangsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluargadan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidupdalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhanhidup.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itumaka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalahkeinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnyaharapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :1. kelangsugnan hidup2. keamanan3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai4. diakui lingkungan5. perwujudan cita-cita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar